KRISIS MORAL BANGSA
Banyak kita dapati saat ini berita tentang kericuhan yang terjadi dibeberapa tempat yang disebabkan oleh berbagai konflik. Tindakan yang mereka lakukan itu sebenarnya tidak dapat menyelesaikan suatu masalah, malah sebaliknya, dengan melakukan tindak anarkis itu bukan solusi untuk mengatasi masalah, karena akibat dari tindakan tersebut dapat menimbulkan kerusakan, kekacauan dan masih banyak lagi kerugian lainnya.
Beberapa kasus kericuhan yang terjadi, seperti halnya rapat kasus Bank Century yang sampai saat ini belum menemukan titik terang pemecahan masalah sehingga membuat para nasabah geram dan sering kali melakukan demo yang berlebihan. Para pejabat tinggipun tidak jauh berbeda dengan para pendemo, mereka tidak menggunakan etika kesopanan pada saat rapat. Akibatnya timbul percecokan, pertengkaran dan saling mencemooh satu sama lain, akhirnya suasana menjadi ricuh dan kacau.
Perselisihan mahasiswa antar Universitas, bahkan ada antar fakultas di Universitas yang sama. Sebenarnya apa yang mereka cari dari perbuatan mereka dan apa yang mereka dapatkan dari perbuatan mereka?. Bukankah mereka para mahasiswa sebagai penerus bangsa harusnya mencontohkan sikap baik?.
Sungguh ironis, bukan hanya mahasiswa saja tetapi juga sering kita dengar kericuhan yang dibuat oleh para suporter pertandingan yang saling menyerang. Tindakan mereka hanya akan merusak fasilitas yang telah disediakan dan hanya akan merugikan diri sendiri. Sebaiknya mereka bertindak lebih sportif. Bagaimana jadinya masyarakat Indonesia, jika kita tidak bisa berfikir sedikit untuk tindakan yang akan dilakukan?, apa dengan kekerasan dan perbuatan anarkis dapat menyelesaikan permasalahan?.
Sebaiknya kita sebagai masyarakat Indonesia yang baik, harus lebih berfikir dalam melakukan tindakan, pemimpin dan para pejabat tinggipun harusnya lebih bisa mencontohkan sikap baik kepada rakyatnya dan tidak bertele-tele dalam menyelesaikan masalah negara sehingga masyarakat tidak bersikap berlebihan. Terus maju bangsa Indonesia, berfikir positif dan jauhkan kekerasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar