Sabtu, 01 Mei 2010

TINGKAT PENELUSURAN FASE PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN REMAJA

Seperti yang sering kita lihat di zaman sekarang banyak para anak yang dewasa sebelum waktunya. Setiap proses tumbuh kembang seseorang itu adalah melalui beberapa tahap dan ada fase-fase yang akan dilalui. Proses pertumbuhan pada usia remaja menuju puberitas adalah :

1. Pertumbuhan fisik

2. Pertumbuhan seksual

3. Pertumbuhan emosi

4. Pertumubuhan akal dan ilmu pengetahuan

5. Pertumbuhan social

6. Pertumbuhan agama (spiritual) dan moral

7. Pertumbuhan psikologis

1. PERTUMBUHAN FISIK

a. Pertumbuhan yang lambat

Masa ini adalah masa awal tenang setelah loncatan-loncatan pada fase perjalanan umur. Kita ambil contoh, tinggi dan berat badan dibanding fase sebelumnya dapat dilihat dari table dibawah ini jelas bahwa laki-laki lebih tinggi dari perempuan yang seumuran dengannya. Kondisi ini akan berlangsung pada fase-fase umur berikutnya.

Tabel dibawah ini menerangkan rata-rata penambahan dalam kadar tinggi dan berat anak laki-laki selama masa pubertas dari umur 13-23 tahun berdasarkan standar Mesir.

Usia

Laki-laki

Perempuan

Tinggi cm

Berat Kg

Tinggi cm

Berat Kg

13

143.2

39.5

151.2

39.5

14

153.5

44.1

154.6

46.9

15

159.1

48.8

157.1

50.5

16

164.6

54.2

157.5

53.8

17

167.7

56.5

157.8

53.8

18

169.3

60.4

158.8

54.3

19

170.8

63.6

158.8

54.4

20

170.8

63.6

159.1

55.6

21

170.8

65.7

159.1

55.7

22

171.5

65.7

159.4

56.0

23

172.8

68.5

159.7

59.6

Pertumbuhan fisik selalu berjalan beriringan sampai umur 15 tahun pada diri anak perempuan dan 17 tahun pada anak laki-laki, kemudian penambahan setelah itu menjadi sangat sedikit sekali.

  • Ada beberapa catetan yang difokuskan disini :

1. Ada perbedaan yang sangat jelas antara tinggi dan berat badan anak laki-laki, bahwa anak laki-laki melebihi perempuan dalam hal tinggi yaitu sekitar 10-12 cm dalam hal berat badan 8-10 kg.

2. Ada stabilitas relative dalam hal tinggi dan berat badan masing-masing anak laki-laki dan perempuan pada masa ini, dimana kadar penambahannya sedikit sekali dibanding dengan loncatan pertumbuhan pada masa pubertas dan akselerasi pertumbuhan pada masa kanak-kanak.

Kelambatan pertumbuhan pada diri anak laki-laki dan perempuan ini akan membantu mereka mewujudkan kesempurnaan setiap ragam fungsi-fungsi otot. Energi internal yang terpakai dalam keseimbangan gerakan, jiwa dan emosi menjadi lebih teratur.

  • Pada akhir masa ini, akan terjadi :

1. Perbaikan bentuk tubuh, khusunya pada wajah yang akan mulai tampak roman wajah orang dewasa, hidung relative lebih besar disesuaikan dengan rahang dan wajah secara umum.

2. Postur dan ciri anak secara umum terlihat sangat jelas.

3. Gigi tetap menjadi lebih sempurna, gigi geraham mulai muncul.

4. Jerawat akan hilang, biasanya juga hal dengan gangguan kulit.

5. Jantung juga sampai pada bentuknya yang sempurna.

  • Sedangkan dalam pertumbuhan fisiologis (fungsi organ) akan terjadi :

1. Kelenjar-kelenjar menjadi seimbang.

2. Kematangan sempurnanya fungsi seksual sekunder (rambut, suara, keringat dan payudara)

3. Fungsi fisiologis dan psikologis saling melengkapi

4. Sirkulasi darah haid pada perempuan semakin teratur dan hilangnya segala macam problem yang berkenaan dengannya.

2. PERTUMBUHAN SEKSUAL

Kita tahu bahwa awal masa pubertas terbatas pada perubahan yang terjadi akibat pertumbuhan seksual yang dinamakan “Masa Kematangan Seksual”. Pada masa ini, kelenjar mulai berproduksi mengeluarkan hormon-hormon yang mengaktifkan organ-organ reproduksi pada diri anak laki-laki dan perempuan untuk melakukan peranannya secara nyata

Beberapa langkah yang perlu kita ketahui pada saat kelenjar mulai berproduksi mengeluarkan hormon dan mengaktifkan organ-organ reproduksi adalah :

  • Langkah pertama :

Awal mulanya adalah ketika terhentinya pertumbuhan (atrophy) kelenjar thimoty. Ketika itu fungsinya adalah menghentikan system kerja organ-organ reproduksi yang dimiliki manusi semenjak lahir.

  • Langkah Kedua :

Dimulai dari otak, dipengaruhi oleh hypothalamus yang mengeluarkan dua bahan yang keduanya mempengaruhi kelenjar pituitary yang juga terdapat juga diotak supaya mengeluarkan dua hormon. Pertama, hormon wanita yang mengaktifkan kelenjar seksual wanita (sel telur) dan yang kedua adalah hormon laki-laki yang mengaktifkan kelenjar seksual laki-laki (testis).

  • Langkah Ketiga :

Kedua kelenjar tadi (sel telur) dan (testis) mulai menjalankan fungsinya. Kelenjar laki-laki (testis) menghasilkan hormon androgen, sementara itu kelenjar wanita (sel telur) menghasilkan hormon esterogen dan progesterone.

  • Langkah Keempat :

Kelenjar adrenal atau kelenjar suprarenal mengeluarkan hormon endrogen pada dua gendar tadi dalam jumlah yang besar.

Fungsi Hormon

Fungsi hormon bukan untuk menekan nafsu seksual. Fungsi hormone adalah untuk mengatur aktivitas seksual dalam beberapa bidang.

1. Hubungan hormon dengan penentuan identitas (laki-laki atau perempuan).

2. Hubungan antara hormon dengan pembentukan fungsi seksual sekunder masing masing gender.

3. Pengaruh hormon terhadap perilaku seksual (dorongan dan aktivitas seksual).

3. PERTUMBUHAN EMOSI

Setiap orang memiliki kadar emosi yang berbeda ada yang 50%, 70% atau 80%, bahkan dalam kondisi yang berbeda, baik kondisi kejiwaan, social dan factor-faktor lingkungan yang ada disekitarnya. Kadar ini juga kadang bertambah, kadang juga berkurang.

  • Hambatan bagi kematangan emosi

1. Percampuran peran, yaitu problem overlapping diantara fase-fase umur.

  • Masa pubertas yang begitu lama sehingga harus mengorbankan masa kecil dan masa dewasa.

  • Masa pubertas yang tersendat-sendat diantara masa kecil dan masa dewasa.

  • Masa pubertas yang tepat, didalamnya terdapat ciri-ciri anak kecil dan tengah untuk mendapatkan ciri-ciri kedewasaan.

Inti permasalahannya adalah bukan anak puber, tapi permasalahannya tedapat pada orang-orang yang berinteraksi dengannya., disini akan terjadi :

  • Ketidakjelasan cara berinteraksi orang dewasa dengannya apakah mereka itu menganggapnya anak kecil atau orang dewasa.

  • Ketidakjelasan pemahaman dia tentang dirinya, apakah dia sudah besar atau masih anak-anak. Ketidakjelasan inilah yang menghambat jalannya menuju kematangan.

2. Shock secara dini

Hal ini terjadi mungki akibat poin sebelumnya diatas. Si anak mungkin dibebankan kepadanya tanggung jawab laki-laki dewasa sebelum sempurna kapasitasnya ketika itu.

3. Pemutusan kasih sayang sejak dini.

Ini juga berhubungan dengan poin pertama, dimana orang dewasa cenderung lebih cepat merampas semua sarana kasih sayang dan perlindungan yang sebelumnya mereka berikan pada masa anak itu masih kecil, dengan alasan bahwa dia telah menjadi dewasa.

4. Minimya pengalaman.

Akibat dari poin-poin sebelumnya bisa menyebabkan tidak adanya sarana dan alat-alat latihan untuk mengahadapi berbagai tantangan hidup

5. Kurangnya latihan

Dimana kurangnya latihan ini akan menghambat kematangan dan sebab-sebab kekurangan ini adalah semua poin-poin diatas.

6. Konflik internal

Khusunya jika si anak tidak menemukan solusinya , kebanyakan konflik tentang nilai-nilai yang dibenturkan dengan kebutuhan.

7. Trik mempertahankan diri.

Poin ini adalah saran tercepat, untuk mengganti kekurangan pengalaman.

8. Cacat dan kekurangan yang prinsipil.

Disini tidak ada perang anak puber dan masyarakat didalamnya.

4. PERTUMBUHAN AKAL DAN PENGETAHUAN

Pada masa ini, perkembangan pertumbuhan akal dan pengetahuan mencapai kondisi yang disebut consolidation (bergabung) dan stabilitazion (stabil), kedua kondisi ini memiliki ciri-ciri dibawah :

1. Memeikirkan alternative atau solusi dan kewajiban.

2. Berfikir secara sisematis tentang segala macam kemungkinan.

3. Kemampuan meraih.

4. Mampu mengambil keputusan.

5. PERTUMBUHAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN

Terdapat perkembangan perilaku social pada masa pubertas, seperti :

  • Pada anak laki-laki :

  • Umur 12-15 (umur balig), masa taklid (ikut-ikutan).

  • Umur 15-18 (pubertas), masa membanggakan diri.

  • Umur 18-21 (masa muda), masa kematangan social.

  • Pada anak perempuan

  • Umur 12-15, masa gangguan.

  • Umur 15-17, masa taklid (ikut-ikutan) anak laki-laki.

  • Anak muda dari segi penerimaan social Nampak dalam tiga tipe :

1. Puncak penerimaan – bintang dan idola masyarakat.

2. Penerimaan yang rendah – biasa-biasa saja.

3. Tanpa penerimaan – terisolasi.

  • Pertumbuhan social kemasyarakatan nampak dalam dua bentuk :

1. Mencari jati diri.

2. Beradaptasi dengan kelompok.

6. PERTUMBUHAN MORAL DAN AGAMA

a. Pertumbuhan moral

Pada masa awal muda, khusunya pada saat masuk ambang perguruan tinggi, pada seseorang melalui pengalaman-pengalaman lampau terbentuk prinsip-prinsip tertentu tentang kebenaran dan kesalahan, yang hak dan yang bathil dan tentang kemuliaan dan kenistaan.

Hal yang paling berbahaya pada masa ini adalah bertambahnya toleransi terhadap beberapa perilaku yang amoral, bahkan terjadi kesepakatan antar individu yntuk saling bersikap toleran terhadap moral-moral ini, dalam rangka memuaskan beberapa hajat, seperti contoh ; mencontek dalam ujian, pergaulan antar dua jenis gender, serta berbagai perilaku yang dianggap aib atau haram, seperti mengintip perempuan dan vulgar dalam berpakaian.

  • Sebab-sebab perilaku salah anak muda, walau dia sendiri mengakui kesalahan ini :

1. Keinginan untuk mencoba-coba.

2. Sisa-sisa masa pubertas, seperti mencoba mencari perhatian.

3. Memaksa orang lain untuk mengakui kedirian dan eksistensinya.

Dalam kondisi ini, si anak akan mengalami konflik dengan prinsip tiga akhlak :

1. Prinsip akhlak orang tua yang bersumber dari adat, masyarakat dan warisan agama yang belum tersaring dan mencangkup hal benar dan salah.

2. Prinsip akhlak yang lurus dalam masyarakat yang disebarkan oleh sarana-sarana informasi yang baik.

3. Prinsip akhlak untuk anak muda. Pada umumnya dilahirkan dari ketidaksempurnaan kematangan yang melekat pada pagar-pagar kedewasaan.

  • Sebab-sebab adanya cacat moral pada diri anak :

1. Sang anak hidup jauh dari keluarga.

2. Luasnya celah perbedaan nilai-nilai antar generasi.

3. Orang tua tidak memperhatikan aturan moral, khusunya dalam bidang perilaku seks.

b. Kecenderungan beragama

Dengan adanya pertumbuhan moral pada anak muda pada masa ini akan memudahkan dorongan dan kecenderungannya untuk beragama dan konsisten dalam menjalankanya. Beragama merupakan indikasi kesehatan jiwa yang baik, karena menyebabkan adanya keseimbangan individu.

7. PERTUMBUHAN KEPRIBADIAN

A. Identifikasi jati diri

Permasalahan terpenting yang menyita perhatian anak muda pada masa sanggup adalah masalah penentuan jati diri.

1. Identifitikasi jati diri

Maknanya, kebutuhan individu untuk mengetahui diri sendiri bahwa dia merupakan seseorang yang perilakunya seimbang dan berbeda dengan yang lain.

  • Jalur-jalur pencarian jati diri :

a. Melalui jalur instruksi

Bentuknya dalam organisasi kepemudaan dan partai-partai idiologis, dimana jati diri tertuang dalam jargon-jargon, lagu-lagu mars, ceramah, system evaluasi dan control.

b. Jalur gradual atau progresif

Yang akan mendoronh usaha positif untuk menemukan jati diri melalui kerjasama dengan lingkungan yang tepat.

c. Jalur gabungan

Yaitu, jalur tidak adanya upaya penenuan jati diri, hidup pada jalur yang terbuka dalam pencampuran jati diri

  • Jati diri dalam karir pekerjaan

Artinya usaha untuk mendapatkan pekerjaan yang bisa dihargai masyarakat, Yang menghambat kemapanan karir adalah :

1. Anak muda yang menyebut dirinya sebagai tenaga kerja overloud (kebanyakan), atau alumni yang kebanyakan dan tentara-tentara pengangguran.

2. Setelah lelahnya masa akademis, anak muda mengetahui bahwa karirnya tidak memiliki tempat untuk sebuah penghargaan dibanding dengan orang professional.

3. Kondisi yang memaksa anak muda untuk masuk dalam bidang pekerjaan yang tidak disukainya.

B. Mengontrol afiliasi

Makna dari afiliasi adalah proses pertumbuhan didalam kelompok. Pertumbuhan ini menuntut kadar yang besar dalam mengemban tanggug jawab dari orang yang berafiliasi tersebut.

  • Macam-macam tipe anak muda :

a. Anak muda yang merubah masyarakatnya dan mereka berupaya untuk itu dengan segala cara yang ada.

b. Anak muda yang menolak masyarakatnya atau mereka yang mengundurkan diri dari hiruk pikuknya atau bahkan juga malah kedua-duanya.

Macam-macam tipe anak muda mencangkup empat tipe menurut kadar perhatian dan penerimaan serta penolakan, yaitu :

1. Anak muda yang apatis

2. Anak muda konservatif

3. Anak muda teralienasi

4. Anak muda aktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar