Jumat, 04 November 2011

TUGAS ETIKA PROFESI AKUNTANSI


Perbincangan antara Jono dan Lono tentang Etiket / Etika yang berlaku di Indonesia

ETIKET / ETIKA YANG BERLAKU DI INDONESIA

Jono     : Etiket dan etika? Apa ya perbedaannya ?
Lono      : hey, Jon…sedang apa kamu melamun disitu kaya orang lagi mikirin hutang? (sambil meledek Jono)
Jono      : Gag Lon…aku lagi bingung nih ada tugas etika profesi akuntansi tentang “Etika/etiket yang berlaku di Indonesia”, bantu jelaskan ya Lon, memangnya etika dan etiket itu beda ya?
Lono     : Ya ampun Jono sampe bingung mikirin gitu aja. Search donk di internet….hari gini gag ada internet, Ndeso !. hahahahah……
Jono     : ahh kamu malah ngeledek Jon..
Lono     : Yasudah yuk kita bahas bareng apa yang dimaksud etika dan etiket.
“Memang, orang-orang sering menyalah artikan dan mencampur adukan antara etika dan etiket. Padahal kedua istilah itu berbeda artinya secara mendasar walaupun ada juga persamaanya. Kata Etika berarti moral, sedangkan kata Etiket berarti sopan santun tata krama. Persamaan antara kedua istilah tersebut adalah keduanya mengenai perilaku manusia. Baik Etika maupun Etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi norma perilaku manusia bagaimana seharusnya berbuat atau tidak berbuat.”, gitu Jon…
Jono        : Ohh jadi jelas beda-beda tipis lah antara etika dan etiket. Lalu etika / etiket yang berlaku di Indonesia saat ini seperti apa Lon?
Lono        : Yaahh seperti yang kita tahu Indonesia terbagi dalam berbagai budaya, suku dan adat istiadat. Tetapi hal itu bisa disatukan. Aku kasih contoh ya Jon bagaimana etika/etiket yang berlaku di Inonesia saat ini.
“Aku pernah baca di salah satu situs yang menjelaskan bahwa menurut K. Bertens dalam bukunya yang berjudul “Etika” (2000) memberikan 4 (empat) macam perbedaan etiket dengan etika, yaitu :
1.       Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Misal : Ketika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harus menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. Jika saya menyerahkannya dengan tangan kiri, maka saya dianggap melanggar etiket.
Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri.
2.       Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misal : Saya sedang makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian.
Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Misal: Larangan mencuri selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ada orang lain. Atau barang yang dipinjam selalu harus dikembalikan meskipun si empunya barang sudah lupa.
3.       Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Misal : makan dengan tangan atau bersendawa waktu makan.
Etika bersifat absolut. “Jangan mencuri”, “Jangan membunuh” merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar.
4.       Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik. Misal : Bisa saja orang tampi sebagai “manusia berbulu ayam”, dari luar sangan sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan.
Jono        : Ohhh…..kalau begitu aku mengerti Lon. Tapi di Indonesia saat ini masih ada yang korupsi, acuh tak acuh terhadap orang lain, demonstrasi, aksis anarkis yang diakukan masyarakat bahkan mahasiswa yang seharusnya bisa menjadi contoh dan sebagai penerus negeri ini. Berarti bangsa Indonesia saat ini belum memilki etika yang baik ya Lon?
Lono        : Benar sekali Jon, itu semua adalah bentuk pelanggaran etika. Makanya tidak heran kalo negeri ini masih amburadul berantakan karena pemimpin dan sebagian masyarakatnya tidak mengedepankan etika.

Jono        : Sangat disayangkan ya Lon…Lalu bagaimana ya agar bangsa ini dapat memiliki etika dan etiket yang baik?
Lono        : Kalau itu mah harus dari kesadaran dari dalam diri masing-masing, dan yang terkuat adalah jika bangsa ini seluruhnya memilki iman yang bagus, maka gag akan ada peristiwa dan kejadian-kejadian yang merusak etika dan etiket bangsa.
Jono        : iya juga sih Lon..jadi aku dapat menyimpulkan dari penjelasan kamu bahwa Etika memandang manusia dari segi dalam. Orang yang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh-sungguh baik.”
Lono        : Hebat kamu jon, baru dijelaskan sedikit udah bisa paham. Yasudah kalau sudah paham aku siap-siap kuliah dulu yaa…
Jono        : Oke deh Lon…terima kasih ya sudah bantu aku jadi paham sekarang dan bisa mengerjakan tugas.
Lono        : Sip lah…

-          SEKIAN    -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar